5/06/2012

watak dan bahasa

Antara kepribadian dan bahasa.

Bahasa memiliki keterkaitan dengan watak dan kematangan seseorang. Apakah itu benar? bisa jadi...
tapi hal itu tidak menjamin kebenaran yang mutlak. 

Mulutmu adalah harimaumu. Bahasamu adalah perwujudan jati dirimu. Apa hal itu benar?
Hmm, saya tersenyum saja ketika pertanyaan itu disodorkan. 
adalah Pramoedya A. T mengemukakan di dalam wawancaranya dengan 

seperti pagi ini, ketika sejatinya diawali dengan kebahagiaa dan semangat, justru kata-kata pedih menyayat menjadi kemasan aktivitas. seorang saudara dari tanah seberang, menyapa melalui inbox. Dari inbox itu dia berharap untuk bisa mengorek segala hal tentang saya. saya hanya bisa tersenyum. apa maunya saya juga belum paham. 
dulu dia sempat meminta nope saya. saya tidak memberikannya. sebab, mengenalnya saja hanya sebatas Facebook. Itu pun dari komen-komen kecil yang sesekali menimbrung disana. saya tahu, ada gejala disana. dan itu dibenarkan oleh sebagian Audiens yang juga teman-teman saya.

saya pikir ada baiknya jika tidak sekarang. setidaknya saya silaturrahmi melalui chat atau video. Dia beralasan tidak bisa. Ah, maunya apa....??




tak tahunya, ketika saya mengirimkan lewat wall sebuah pertanyaan yang saya ajukan, dia marah-marah dan menjudge saya dengan kata-kata pedas. sepedas kripik setan.

akhirnya, saling lempar kata-kata di wall. saya berusaha mengatur ucapan saya, tak tahunya kata-kata lebih kripik mengarah dengan memaki. saya terus terang tersinggung. padahal saya selama ini berusaha menjaga perasaannya. membela di belakang dia. bahkan mengritik orang yang mengecewakannya.

Baiklah, ada sisi pembelaan pribadi di hati saya. tapi setelah saya pikir-pikir, mengapa menanggapi orang yang tak memiliki penghargaan pada dirinya sendiri. seandainya dia mawas diri tentu tidak begitu bahasanya. terlebih lagi, orang luar jawa memang terkenal asal lepas jika berbicara. 

perlahan saya berusaha meredam diri. Pengalaman bergaul dengan orang semacam ini selalu teringat dengan ayat 6? surat Al Furqan. 
"wa idza khathabahumul jahiluna qaalu salama". 

Jika muslim yang baik maka tidak akan menanggapi orang jahil berkata-kata. anjing menggonggong kucing mengeong. itu sudah suara mereka. watak dasar dari caranya bertutur.

0 komentar:

 

Sabaqaka Ukasyah Copyright © 2009 Girlymagz is Designed by Bie Girl Vector by Ipietoon

Modified by Abu Hamzah for Ukasyah Habiby